Diantaranya adalah Universitas Nasional Pukyong (PKNU), Marina Trading Co. Ltd, dan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC), untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia KP.
Selain kerja sama dengan instansi lain, pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan melalui sertifikasi pendidikan kelautan dan perikanan melalui pengembangan pusat pelatihan internasional, program magang di perusahaan perikanan di Korea Selatan, serta riset potensi pemasaran produk UMKM.
Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta menjelaskan dalam rangka penguatan pendidikan dan pelatihan teknik dan vokasi (TVET), program sertifikasi taruna satuan pendidikan KP akan menjadi salah satu poin penting dalam implementasi nota kesepahaman dengan PKNU yang telah ditandatangani. Juli lalu.
Sertifikasi ini akan dilaksanakan dengan skema 3+1 yaitu 3 tahun studi di Politeknik KP dan 1 tahun pendidikan lanjutan di PKNU dilanjutkan dengan magang di perusahaan perikanan di Korea Selatan.
“Kami berharap melalui program ini menjadi wujud sinergi triple helix antara pemerintah, akademisi dan dunia usaha serta dunia industri/swasta, sehingga nantinya setelah selesai magang atau magang, para taruna dapat mensukseskan program ini, Kami juga mengharapkan “dukungan yang besar dari Kementerian Pendidikan pemerintah Korea Selatan,” jelas Nyoman dalam keterangannya, Minggu (26 November).
Selain itu, Nyoman juga menjadi perantara rencana KKP ke depan untuk mengembangkan pusat pelatihan kelautan dan perikanan internasional di Bali, Indonesia. Dengan bekerja sama dengan PKNU, ia berharap pengembangan ini dapat menjadi peluang bagi PKNU untuk mengikuti setiap kegiatan Training of Trainers (ToT) yang berlangsung kedepannya.
“Pusat pelatihan tersebut nantinya akan menjadi pusat pelatihan bagi para pendidik, pelatih, tenaga ahli dari dalam dan luar negeri di bidang perikanan baik budidaya, pengolahan maupun perburuan. Melalui kegiatan ToT juga akan diberikan sertifikat yang memenuhi standar STCW-F kepada peserta,” jelasnya.
Dalam rangka memperkuat kerja sama dengan mitra swasta, Kepala BPPSDM KP juga bertemu dengan Presiden, Wakil Presiden, dan General Manager Marina Trading Co. Ltd, sebuah perusahaan buruh kapal penangkap ikan yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun.
Dalam pertemuan tersebut, Nyoman berharap KKP dapat bekerja sama dengan Marina Trading untuk menyerap lulusan unit pelatihan KP untuk bekerja di sektor kelautan dan perikanan di Korea Selatan melalui perusahaan mitranya di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Marina Trading juga menyampaikan bahwa pekerja Indonesia sangat diutamakan bekerja di kapal penangkap ikan. Lebih dari 70 persen pekerja kapal penangkap ikan adalah orang Indonesia.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kerjasama antara Kepala BPPSDM KP dengan Presiden Korean Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC), Prof. dr. Oh, Jin Seok.
Ruang lingkup kerja sama meliputi kerja sama akademik, pelatihan perikanan kelautan dan pengelolaan kelembagaan serta sister program termasuk pengembangan program pelatihan vokasi terkait teknologi, bahan ajar/silabi dan sistem pengajaran. Nyoman mengatakan, salah satu tujuan kerja sama ini adalah pelatihan sumber daya manusia di bidang permesinan kapal ikan.
“Kolaborasi pengembangan SDM KP dengan KMOUC ini penting dalam mempersiapkan kapasitas dan kompetensi tenaga pengajar KP khususnya di bidang teknik kelautan,” kata Nyoman.
Kepala BPPSDM KP juga menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan untuk menjual produk-produk binaan UMKM, termasuk produk hasil usaha BPPSDM di Korea Selatan.
Seperti diketahui, ITPC Busan merupakan lembaga perwakilan Kementerian Perdagangan RI yang merupakan lembaga nirlaba di bawah kepemimpinan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJ PEN) untuk membantu menjembatani hubungan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan.
Upaya pengembangan sumber daya manusia melalui kerja sama dengan berbagai lembaga luar negeri yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada era Menteri Trenggon merupakan salah satu upaya penting dalam pembinaan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Trenggono menyampaikan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengawal program prioritas ekonomi biru di sektor kelautan dan perikanan.
Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.
Quoted From Many Source